free glitter text and family website at FamilyLobby.com

Tuesday, January 20, 2009

Anakku..jangan engkau persekutukan Allah

Perkara pertama yang diajar oleh Luqman kepada anaknya ialah jangan Syirik kepada Allah. Disebutkan di dalam wasiat ini,bahawa syirik kepada Allah adalah kezaliman yang amat besar. Mengapa? Kerana ia mengandungi syirik terhadap Rububiyatullah (Allah Yang Maha Berkuasa memelihara alam semesta ) dan syirik terhadap Uluhiyatullah (Tidak ada tuhan yang disembah melainkan Allah).

Meskipun syirik terhadap Uluhiyatullah lebih ringan dari syirik terhadap Rububiyatullah, akan tetapi Allah tidak akan mengampuni dosa orang yang mati dalam hal demikian! Syirik sebesar-besar kezaliman. Zalim pula berarti meletakkan sesuatu bukan di tempat yang sepatutnya. Lagi sekali kita ingin mengajukan soalan. Mengapa syirik dikatakan zalim? Telah disepakati,bahawa Allah lah yang menciptakan makhluk semesta alam. Allah jua yang menurunkan nikmat. Adakah layak kita samakan kekuasaan Allah ini dengan sesuatu kuasa yang lain? Jika ada di kalangan manusia yang menyamakan kekuasaan Allah dengan kuasa yang lain maka ia telah melakukan kezaliman!!!

Allah sahaja yang layak disembah dan diagungkan kerna apa yang dilakukan-Nya itu tak mampu dilakukan oleh kuasa lain. Tetapi jika kuasa lain yang diagungkan,maka inilah kezaliman.Iaitulah meletakkan sesuatu bukan di tempat yang sepatutnya.............

"Wahai anakku....
Janganlah engkau mempersekutukan Allah. Sesungguhnya mempersekutukan Allah itu adalah kezaliman yang amat besar."

Adab di Hari Jum'at

Hari Jum’at adalah hari yang mulia, dan kaum muslimin di seluruh penjuru dunia memuliakannya. Keutamaan yang besar tersebut menuntut umat Islam untuk mempelajari petunjuk Rosululloh dan sahabatnya, bagaimana seharusnya menyambut hari tersebut agar amal kita tidak sia-sia dan mendapatkan pahala dari Alloh Ta’ala. Berikut ini beberapa adab yang harus diperhatikan bagi setiap muslim yang ingin menghidupkan syariat Nabi Shollallohu ‘alaihi wa Sallam pada hari Jum’at :

1. Memperbanyak Sholawat Nabi

Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa Sallam bersabda yang artinya, ”Sesungguhnya hari yang paling utama bagi kalian adalah hari Jum’at, maka perbanyaklah sholawat kepadaku di dalamnya, karena sholawat kalian akan ditunjukkan kepadaku, para sahabat berkata :” Bagaimana ditunjukkan kepadamu sedangkan engkau telah menjadi tanah? Nabi bersabda:”Sesungguhnya Alloh mengharamkan bumi untuk memakan jasad para Nabi.” (Shohih. HR Abu Dawud, Ibnu Majah, An-Nasa’i)

2. Mandi Jumat

Mandi pada hari jum’at wajib hukumnya bagi setiap muslim yang baligh berdasarkan hadist Abu Sa’id Al Khudri, dimana Rosululloh bersabda yang artinya, ”Mandi pada hari Jum’at adalah wajib bagi setiap orang yang baligh” (HR. Bukhori dan Muslim). Mandi Jum’at ini diwajibkan bagi setiap muslim pria yang telah baligh, tetapi tidak wajib bagi anak-anak, wanita, orang sakit dan musafir. Sedangkan waktunya adalah sebelum berangkat sholat Jum’at. Adapun tatacara mandi Jum’at ini seperti halnya mandi janabat biasa. Rosululloh bersabda yang artinya, “Barangsiapa mandi jum’at seperti mandi janabat…” (HR Bukhori dan Muslim).

3. Menggunakan minyak wangi

Nabi Shollallohu ‘alaihi wa Sallam bersabda yang artinya, ”Barangsiapa mandi pada hari Jum’at dan bersuci semampunya, lalu memakai minyak rambut atau minyak wangi kemudian berangkat kemasjid dan tidak memisahkan antara dua orang, lau sholat sesuai yang ditentukan baginya dan ketika imam memulai khutbah, ia diam dan mendengarkannya maka akan diampuni dosanya mulai jum’at ini sampai jum’at berikutnya”. (HR Bukhori dan Muslim).

4. Bersegera untuk berangkat ke masjid

Anas bin Malik berkata, ”Kami berpagi-pagi menuju sholat jum’at dan tidur siang setelah sholat jum’at.” (HR. Bukhori). Al Hafidz Ibnu Hajar berkata, ”Makna hadist ini yaitu para shahabat memulai sholat Jum’at pada awal waktu sebelum mereka tidur siang, berbeda dengan kebiasaan mereka pada sholat dhuhur ketika panas, sesungguhnya para sahabat tidur terlebih dahulu, kemudian sholat ketika matahari telah rendah panasnya.” (Lihat”Fathul Bari” II/388)

5. Sholat sunnah ketika menunggu imam atau khotib

Abu Huroiroh rodhiyallohu ’anhu menuturkan bahwa Nabi Muhammad Shollallohu ‘alaihi wa Sallam bersabda, ” Barangsiapa mandi kemudian datang untuk sholat jum’at, lalu ia sholat semampunya dan dia diam mendengarkan khutbah hingga selesai, kemudian sholat bersama imam maka akan diampuni dosanya mulai jum’at ini sampai jum’at berikutnya ditambah tiga hari”. (HR Muslim)

6. Tidak duduk dengan memeluk lutut ketika khotib berkhutbah

Sahl bin Mu’ad bin Anas mengatakan bahwa Rosululloh melarang Al Habwah (duduk sambil memegang lutut) pada saat sholat jum’at ketika imam sedang berkhutbah.” (Hasan. HR Abu Dawud, Turmidzi).

7. Sholat sunnah setelah sholat Jum’at

Rosululloh bersabda yang artinya, ”Apabila kalian telah selesai mengerjakan sholat jum’at, maka sholatlah empat rekaat.” Amr menambahkan dalam riwayatnya dari jalan Ibnu Idris, bahwa Suhail berkata, ”Apabila engkau tergesa-gesa karena sesuatu, maka sholatlah dua rekaat dimasjid dan dua rekaat apabila engkau pulang.” (HR Muslim, Turmudzi).

8. Membaca Surat Al kahfi

Nabi bersabda yang artinya, ”Barangsiapa yang membaca surat Al kahfi pada hari jum’at maka Alloh akan meneranginya diantara dua jum’at”. (HR Imam Hakim dalam Mustadrok, dan beliau menshahihkannya)

Demikianlah sekelumit etika yang seharusnya diperhatikan bagi setiap muslim yang hendak menghidupkan ajaran Nabi Muhammad Shallallaahu alaihi wa Sallam ketika di hari Jum’at. Semoga kita menjadi hamba-Nya yang senantiasa di atas sunnah Nabi-Nya dan selalu istiqomah diatas jalan-Nya.
[Di sarikan dari majalah Al Furqon edisi 8 tahun II]